Minggu, 20 Mei 2012

Teknik Survival : Ular

 Menjadi seorang petualang yang gemar pergi ke hutan/gunung baca: ngalas. Tentunya akan menghadapkan kita pada berbagai macam kondisi yang kadang tak pernah terpikirkan. Salah satunya adalah ancaman ular berbisa.

Sebelum bicara tentang teknik survival ketika digigit ular, harus kita pahami dahulu bahwa mencegah adalah lebih baik daripada mengobati. Sebuah idiom mengatakan, “prevention is the best cure”, pencegahan adalah obat terbaik. Jadi, sebelum kita bicara masalah survival dari gigitan ular, maka lakukan dahulu langkah pencegahan dari digigit ular. Hal pertama yang bisa kita lakukan adalah, menggunakan sepatu boot atau sepatu gunung yang tebal dan menutupi mata kaki. Hindari bertelanjang kaki ketika kita berada di alam liar kecuali dalam keadaan darurat.


Selain itu, memakai celana panjang cukup membantu dari serangan ular. Ketika tracking, upayakan melewati jalan yang biasa dilalui, hindari crossing dengan membuat jalan pintas baru, kecuali apabila mendesak. Hindari lubang atau liang di tanah, jangan buang air di tempat tersebut.

Apabila kita mendapati ular, maka jangan melakukan tindakan frontal. Mundurlah dengan perlahan dan upayakan menjaga jarak dari ular setidak-tidaknya sepanjang ular tersebut. Ingatlah, ular dapat melakukan serangan sepanjang separuh tubuhnya. Belum lagi ular yang dapat menyemburkan bisa dari mulutnya seperti ular cobra. Yang paling aman adalah, jangan mengganggu ular tersebut, carilah jalan lain atau biarkan ular tersebut menyingkir terlebih dahulu.
Namun apabila Anda atau rekan Anda digigit ular, maka lakukan pertolongan pertama berikut ini :
  • Cuci dan bilas bekas gigitan dengan sabun dan air sesegera mungkin
  • Jangan letakkan es batu atau benda dingin lainnya di bekas gigitan.
  • Rendahkan posisi bagian tubuh yang tergigit lebih rendah daripada jantung, karena hal ini dapat membantu melambatkan penyebaran bisa.
  • Jangan banyak menggerakkan bagian tubuh yang tergigit ular, sebab akan membantu mempercepat penyebaran bisa.
  • Perban dan ikat di sekitar 2-4 inci di atas bekas gigitan untuk memperlambat penyebaran bisa.
  • Namun jangan mengikatnya terlalu kuat, karena dapat memutuskan aliran peredaran darah dan merusak bagian anggota tubuh tersebut. Pengikatan yang baik adalah Anda masih dapat menyelipkan jari Anda di antara perban atau pengikat.
  • Jangan sekali-kali berusaha menghisap bisa dari bekas luka, sebab dapat mentransferkan bisa ke dalam aliran darah Anda melalui mulut.
  • Sesegera mungkin mencari pertolongan dokter untuk membantu memberikan penawar bisa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar