Kamis, 31 Mei 2012

Teknik Survival : Makanan


MAKANAN DALAM SURVIVAL

Makanan merupakan salah satu faktor penting dalam teknik survival, bagaimana kita mendapatkannya dialam dan yang manakah yang aman dikonsumsi adalah memerlukan pengetahuan tersendiri. Oleh karena itu seorang penggiat alam terbuka harus paling tidak sedikit sedikit mengetahui ilmu BIOLOGI DAN ZOOLOGI PRAKTIS. Ini akan sangat menolong ketika kondisi tertentu, termasuk mencegah kelaparan ketika kita berada di hutan dalam kondisi kehabisan perbekalan atau dalam kondisi menghemat perbekalan.

Salah satu penunjang bagi perlindungan tubuh yang berasal dari dalam tubuh adalah makanan yang dibutuhkan untuk menambah kalori, memberikan tenaga pada otot, and mengganti sel-sel yang rusak. 


Jumat, 25 Mei 2012

Teknik Survival : Air


Air merupakan prioritas dalam survival. Jika kita kekurangan air dapat mengakibatkan dehidrasi (tubuh kekurangan cairan). Dehidrasi ini terjadi karena adanya proses penguapan dari tubuh, dan dehidrasi yang berlebihan dapat menimbulkan kematian. Dari data statistic diperoleh : bila seseorang tidak mendapatkan air samasekali dalam waktu tiga hari maka dia akan terancam kematian. Cara mengatasi ialah kita harus minum cukup (sekitar 2 liter/hari). Bila kemudian persedian air habis, makakita harus mampu mencarinya. Hal yang perlu diperhatikan adalah jika air menjadi suatu masalah yang kritis jangan memakan sesuatu pun. Sebab air tidak hanya dipakai untuk melancarkan makanan melalui usus, tetapi juga melunakkan dan mancairkan makanan. 

Proses kimiawi antara makanan dan usus sendiri membutuhkan air. Seseorang dalam keadaan normal dan sehat dapat bertahan sekitar 20 – 30 hari tanpa makan, tapi orang tsb hanya dapat bertahan hidup 3 - 5 hari saja tanpa air.

What is Survival?


Survival adalah suatu tindakan yang paling awal yang dilakukan oleh setiap makhluk yang hidup untuk mempertahankan hidupnya dari berbagai ancaman, survival adalah perjuangan agar tetap hidup.

Dilihat dari kondisi alam Indonesia maka pengetahuan survival ini harus disesuaikan, juga dengan iklim tropis yang ada di negara kita. Di Indonesia daerah yang akan ditemui adalah : hutan belantara, rawa, sungai, padang ilalang, gunung berapai dan lain sebagainya.
Ada beberapa permasalahan yang akan kita hadapi, yaitu masalah / bahaya yang ada di alam (bahaya obyektif), masalah yang menyangkut diri kita sendiri (bahaya subyektif). Ada beberapa aspek yang akan muncul dalam menghadapi survival:

1. Psikologis : panik, takut, cemas, kesepian, bingung, tertekan, dll.
2. Fisiologis : sakit, lapar, haus, luka, lelah, dll.
3. Lingkungan : panas, dingin, kering, hujan, angin, vegetasi, fauna, dll.

Minggu, 20 Mei 2012

Teknik Survival : Api


Api tidak hanya berfungsi untuk memasak bahan makanan saja, tetapi juga berfungsi untuk menjaga suhu tubuh kita. Selain itu dengan perapian kita dapat terhindar dari berbagai binatang. Binatang buas yang takut terhadap api antara lain : serigala, harimau, dan sebagainya. Untuk menghangatkan tubuh, panas api akan lebih efektif menghangatkan tubuh jika kita membuat beberapa api kecil daripada membuat satu api besar.
Perapian yang baik haruslah diatur sedemikian rupa sehingga kayu dapat terbakar secara merata. Dengan penyusunan perapian yang baik dapat memberikan berbagai fungsi. Selain untuk menghangatkan tubuh, memasak, juga dapat dijadikan alat penghalau binatang. 

Untuk mendapatkan perapian yang baik, diperlukan kayu/bahan yang kering dan mudah terbakar. Perapian yang baik biasanya dimulai dari ranting-ranting kecil untuk dijadikan fire starter. Untuk selanjutnya dapat dilanjutkan dengan kayu-kayu yang lebih besar.
Untuk mendapatkan api selain menggunakan alat khusus (korek api/pematik), juga dapat dilakukan dengan cara tradisional. Seperti menggesek-gesekan bahan kering dengan bahan kering lainnya. Letak keberhasilan pembuatan api tradisional yaitu dalam bentuk batang dan jenis bahan/kayu serta cara yang dilakukan.

Teknik Survival : Ular

 Menjadi seorang petualang yang gemar pergi ke hutan/gunung baca: ngalas. Tentunya akan menghadapkan kita pada berbagai macam kondisi yang kadang tak pernah terpikirkan. Salah satunya adalah ancaman ular berbisa.

Sebelum bicara tentang teknik survival ketika digigit ular, harus kita pahami dahulu bahwa mencegah adalah lebih baik daripada mengobati. Sebuah idiom mengatakan, “prevention is the best cure”, pencegahan adalah obat terbaik. Jadi, sebelum kita bicara masalah survival dari gigitan ular, maka lakukan dahulu langkah pencegahan dari digigit ular. Hal pertama yang bisa kita lakukan adalah, menggunakan sepatu boot atau sepatu gunung yang tebal dan menutupi mata kaki. Hindari bertelanjang kaki ketika kita berada di alam liar kecuali dalam keadaan darurat.